"Selamat Datang Di Kinabi Poetra | Blog"

27 Mei 2021

OPERATOR

,

Dalam sebuah algoritma, input akan diproses dengan langkah-langkah yang sistematis untuk mendapatkan output sesuai yang diharapkan. Dalam melakukan proses, tentu harus memperhatikan tipe data yang digunakan. Sebagai gambaran saja, tidak mungkin kita akan mengatakan “menggoreng air”, karena kata kerja menggoreng tidak mungkin diterapkan pada air, atau dalam dunia komputer misalkan tidak mungkin ada perintah “klik tombol enter” karena klik hanya bekerja pada mouse, sedangkan tombol enter adalah tombol pada keyboard sehingga perintah yang sesuai adalah “tekan”. Demikian juga dalam tipe-tipe data di atas, proses biasanya dilakukan dengan operasi-operasi pada nilai menurut tipe data tertentu.

Tujuan Pembelajaran 

Dengan kegiatan Belajar ini diharapkan siswa memahami berbagai macam operator dan penggunaannya dalam algoritma. 


Dalam operasi di atas, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari. Algoritma di atas terdiri dari variabel bertipe data bilangan (integer) dan Boolean. Data bertipe bilangan tentu saja diperlukan untuk menghitung besarnya diskon dan hargaAkhir. Namun demikian, untuk menentukan besarnya diskon sangat tergantung dari dua buah syarat yaitu apakah baju termasuk diskon dan pelanggan sudah menjadi anggota atau belim. Kedua syarat ini diwakili oleh sebuah dua buah variabel bertipe data Boolean, yaitu CekDiskon dan CekMember. CekDiskon memberikan nilai benar jika baju masuk diskon, dan CekMember bernilai benar jika pelanggan sudah menjadi anggota, akibatnya penggabungan CekDiskon AND CekMember memberikan makna CekDiskon benar (artinya baju didiskon) dan CekMember benar (artinya pelanggan sudah menjadi member) sehingga diskoonya 20% + 5% = 25%.Jadi dalam algoritma di atas kita sudah mengenal beberapa operasi baik bilangan maupun operasi terhadap tipe data boolean.

 

selanjutnya disebut sebagai ekspresi. Ekspresi adalah sesuatu yang jika dievaluasi menghasilkan suatu nilai. Dilihat dari variabel dan tipe data penyusunnya, bentuk pertama dan kedua disebut ekspresi boolean dan bentuk terakhir disebut ekspresi aritmatika. Ekspresi boolean terdiri dari variabel-variabel boolean yang dioperasikan sedemikian rupa dan menghasilkan nilai boolean juga. Demikian juga ekspresi aritmatika akan mengolah variabel atau nilai-nilai bilangan menjadi bilangan juga.
    Jadi dalam sebuah ekspresi ada variabel atau nilai yang diolah atau dioperasikan bisa. Dalam ekspresi (CekDiskon AND CekMember), AND disebut dengan operator, CekDiskon dan CekMember disebut operan. Demikian pula dalam ekspresi (HargaNormal-HargaDiskon), tanda “-“ disebut operator sedangkan HargaNormal dan hargaDiskon disebut dengan operan. Menurut definisi, operator adalah simbol yang mewakili aksi tertentu (http://www.webopedia.com). Sebagai contoh operator „x‟ adalah simbol untuk mewakili perkalian, „+‟ mewakili penjumlahan dan seterusnya.

Ketika hasil dari suatu ekspresi diberikan pada sebuah variabel, maka ini disebut dengan penugasan (assignment). 

Contoh


Format penulisan assignment berbeda-beda dalam berbagai bahasa pemrograman, pada Bahasa C digunakan tanda „=‟, pada bahasa Pascal dituliskan „:=‟, di beberapa penyajian algoritma ada yang menggunakan tanda „=‟ atau menggunakan perintah “SET”.

Pembahasan pada buku ini akan menggunakan tanda „=‟ untuk algoritma dengan bahasa natural, pseudocode, maupun pada flowchart. Di buku lain bisa jadi menggunakan tanda yang berbeda, dan ini tidak menjadi masalah yang berarti. 

    Berikut ini operator-operator dasar yang dapat dilakukan pada operasi tipe data sederhana. 

1. Operator Aritmatika 

Operator aritmatika adalah operasi hitung dari bilangan-bilangan. Terdapat dia macam tipe data bilangan yaitu integer dan bilangan real. Operator-operator yang berlaku keduanya hampir sama, kecuali untuk bagian pembagian. Berikut ini adalah operator-operator untuk tipe data integer dan bilangan real.


Berapakah hasil output dari algoritma di atas? 
Jawab: 
Dari langkah 1, 2, dan 3 diperoleh a=20, b=6, dan c =3 
Pada Langkah 4, dihitung Hasil = a div b = 20 div 6 = 3 
Pada langkah 5, dihitung Hasil = Hasil + (a mod c) 
                                                     = 3 + (20 mod 3)= 3 + 2 = 5 
Jadi outputnya adalah 5 

2. Operator Relasional
    Dalam sebuah algoritma, terkadang diperlukan suatu persyaratan. Misalkan algoritma menentukan akar persamaan kuadrat. Hasil akar persamaan kuadrat tergantung dengan nilai diskriminan atau disingkat D. Jika D> 0 maka kedua akarnya bilangan real, jika D=0 maka akarnya adalah akar tunggal , atau jika D<0 maka tidak mempunyai akar. Hasil dari pernyataan D>0 atau D=0 atau D<0 akan adalah suatu keadaan yang bernilai benar atau salah. Pernyataaan tersebut merupakan suatu hubungan antara dua buah variabel atau dua buah nilai. Bagaimana hubungan D dengan 0 apakah lebih besar, sama dengan atau lebih kecil. Oleh karena itu tanda >, =, < disebut sebagai operator relasional.
Operator relasional tidak hanya berlaku pada tipe data bilangan (integr dan real) namun berlaku pula untuk tipe data lain seperti karakter, string maupun boolean. 
Sebagai contoh: 
"a" < "c" memberikan nilai true 
Jika (Nama)=‟Dwi‟ maka .... 
Jika (StatusLulus=True) maka .... 
Selama (n>100) lakukan .... 
Operasi relasional seringkali muncul pada kondisi bersyarat, yaitu pemenuhan suatu syarat untuk melakukan proses lanjutan. Meskipun pembahasan kondisi bersyarat masih pada Bab selanjutnya, tak ada salahnya kita mengenal bentuknya terlebih dahulu untuk memahami pentingnya operasi relasional. 

Contoh di atas menggunakan oeprator relasional “==”.

3. Operator Boolean 
Banyak algoritma yang dalam prosesnya menyatakan lebih dari satu persayaratan. Sebagai contoh di berbagai bentuk algoritma dalam kehidupan sehari-hari: 
  Jika puding telah dingin dan padat 
  Jika komputer tidak bisa booting dan terdengar bunyi beep sekali maka .... 
  Selama koneksi internet tidak putus atau server tidak mati lakukan .... 
  Cuci hingga bersih dan wangi 
  Dan sebagainya 
Masih banyak lagi contoh lain yang menggunakan lebih dari satu pernyataan yang digabungkan. Penggabungan pernyataan yang bernilai benar atau salah (data boolean) seperti ini dapat dilakukan dengan mengunakan operator-operator boolean sebagai berikut. 

Prioritas Operator 
Dalam algoritma pemrograman ketika sebuah ekspresi mengandung lebih dari dua operator maka harus diperhatikan skal prioritas. Sebagaimna yang telah kita pelajari di mata pelajaran matematika bahwa hasil dari operasi 2+3*4 adalah 14, bukan 20, di mana perkalian diprioritaskan terlebih dahulu daripada penjumlahan. Sedangkan pada operasi 12/2*3, karena bagi (/) dan kali (*) mempunyai prioritas yang sebanding atau sama, maka operasi dilakukan cari depan, 12 dibagi dengan 2 baru hasilnya dikali 3 sehingga menghasilkan nilai 18, bukannya 2. Berikut ini skala prioritas operator dalam algoritma pemrograman. 



Terimakasih, silahkan dibaca dan dipahami materinya yaaa... ini materi untuk mata pelajaran pemrograman dasar.


0 komentar to “OPERATOR”

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.